October 3, 2023

Tumbuhan telah lama diketahui merespons lingkungannya melalui berbagai mekanisme, seperti membungkuk ke arah cahaya dan melepaskan bahan kimia untuk mencegah pemangsa. Tapi bisakah mereka berkomunikasi satu sama lain? Semakin banyak penelitian menunjukkan bahwa mereka bisa, dan bahwa komunikasi ini memainkan peran penting dalam kelangsungan hidup mereka. 

Sebelum melanjutkan membaca ada juga loh game online yang dapat melipatgandakan uang anda hanya di Okeplay777 tempat judi online dan slot-slot online terpercaya. Ayo daftarkan diri anda sekarang juga dan mainnkan untuk mendapatkan keuntungan serta promo-promonya yang banyak sekali. Jangan lewatkan kesemapatan anda!!!

slot online

Satu studi baru-baru ini, yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Ilmu Pertanian Swedia, menemukan bahwa tanaman jagung melepaskan sinyal kimia sebagai respons terhadap serangan ulat. Sinyal-sinyal ini menarik tawon parasit yang bertelur di dalam ulat, akhirnya membunuh mereka. Para peneliti juga menemukan bahwa tanaman terdekat yang tidak diserang secara langsung oleh ulat juga melepaskan sinyal kimia yang sama, mungkin untuk mengingatkan tawon akan keberadaan inang potensial.

Fenomena ini, yang dikenal sebagai “pertahanan tidak langsung”, hanyalah salah satu contoh dari banyak cara tumbuhan berkomunikasi satu sama lain. Beberapa tanaman melepaskan bahan kimia untuk memperingatkan orang lain tentang bahaya yang akan datang, sementara yang lain mengirimkan sinyal listrik untuk memperingatkan tanaman tetangga akan adanya ancaman.

Tapi bagaimana tanaman benar-benar berkomunikasi? Salah satu mekanismenya adalah melalui pelepasan senyawa organik yang mudah menguap (VOC), yaitu bahan kimia yang dipancarkan tanaman ke udara. VOC ini dapat berfungsi sebagai sinyal untuk tumbuhan lain, serta serangga dan hewan yang mungkin tertarik padanya. Misalnya, beberapa tanaman melepaskan VOC untuk menarik penyerbuk, sementara yang lain melepaskan VOC untuk mengusir pemangsa.

Mekanisme lain dari komunikasi tanaman adalah melalui penggunaan jaringan jamur bawah tanah yang dikenal sebagai mikoriza. Jamur ini membentuk hubungan simbiosis dengan akar tanaman, memberi mereka nutrisi dengan imbalan karbohidrat. Tetapi mikoriza juga berfungsi sebagai saluran komunikasi antar tanaman, memungkinkan mereka untuk bertukar informasi tentang lingkungan mereka dan bahkan berbagi sumber daya.

Salah satu contoh terkenal dari fenomena ini adalah “jaring lebar kayu”, jaringan luas jamur mikoriza yang membentang di seluruh hutan. Pepohonan dapat menggunakan jaringan ini untuk berkomunikasi satu sama lain, mengirimkan sinyal tentang kekeringan, serangan serangga, dan ancaman lainnya. Mereka juga dapat berbagi nutrisi satu sama lain melalui jaringan, membantu mendukung pohon yang lebih lemah atau lebih muda.

Penemuan mekanisme komunikasi ini memiliki implikasi penting bagi pertanian dan ekologi. Misalnya, memahami bagaimana tumbuhan berkomunikasi satu sama lain dapat membantu petani mengembangkan strategi pengelolaan hama yang lebih efektif yang mengandalkan mekanisme pertahanan alami. Ini juga dapat membantu ahli ekologi untuk lebih memahami hubungan kompleks antara spesies tanaman yang berbeda dan lingkungannya.

Namun studi tentang komunikasi tumbuhan masih dalam tahap awal, dan masih banyak yang belum diketahui oleh para peneliti. Misalnya, tidak jelas bagaimana tumbuhan mampu mendeteksi dan menginterpretasikan sinyal kimiawi yang dikeluarkan oleh tumbuhan lain. Juga tidak jelas seberapa spesifik sinyal-sinyal ini, dan apakah tumbuhan yang berbeda mampu membedakan antara sinyal dari spesies yang berbeda.

Terlepas dari pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab ini, studi tentang komunikasi tumbuhan adalah bidang yang berkembang pesat, dengan penemuan-penemuan baru yang dibuat sepanjang waktu. Saat kita terus belajar lebih banyak tentang cara yang kompleks dan menarik di mana tanaman berinteraksi satu sama lain dan lingkungannya, kita dapat memperoleh wawasan baru tentang cara kerja alam, dan bahkan mungkin menemukan cara baru untuk meningkatkan kehidupan kita sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *